selamat datang di Lembata Boys (arsyad) blogger

selamat datang di arsyad blogger.........
Lewolein- Lembata-NTT

Rabu, 22 Desember 2010

No Doubt - Don't Speak Lyrics

 

You and me
We used to be together
Every day together always

I really feel
Like I'm losing my best friend
I can't believe
This could be the end

It looks as though you're letting go
And if it's real
Well I don't want to know

Don't speak
I know just what you're saying
So please stop explaining
Don't tell me 'cause it hurts
Don't speak
I know what you're thinking
I don't need your reasons
Don't tell me 'cause it hurts

Our memories
They can be inviting
But some are altogether
Mighty frightning

As we die, both you and I
With my head in my hands
I sit and cry

(CHORUS)

It's all ending
I gotta stop pretending who we are
You and me
I can see us dying...are we?

(CHORUS)

powered by lirik lagu indonesia

Rindu Rasul - Gigi

Rindu kami padamu ya rasul
rindu tiada terpera
berabad jarak darimu ya rasul
serasa dikau di sini

Cinta ikhlasmu pada manusia
bagai cahaya suarga
dapatkah kami membalas cintamu
secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul
rindu tiada terperi
berabad jarak darimu ya rasul
serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
bagai cahaya suarga
dapatkah kami membalas cintamu
secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul
rindu tiada terperi
berabad jarak darimu ya rasul
serasa dikau di sini

Kisah-Kisah Sufi :: Rindu Rasul

suatu saat, ada orang yang ingin sekali bertemu dengan Nabi saw di mimpinya, tetapi keinginannya itu tak pernah terkabul; meskipun ia telah berusaha amat kuat dan keras. Ia meminta nasihat kepada seorang sufi. Sufi itu menjawab, ?Anakku, pada Jumat malam nanti, banyak-banyaklah kau makan ikan asin, tunaikan salatmu, dan langsunglah engkau pergi tidur tanpa minum air setetes pun. Keinginanmu akan terpenuhi.
Orang itu pun melaksanakan anjuran sang sufi. Setelah itu, ia langsung tidur. Sepanjang malam ia bermimpi terus menerus minum air dari puluhan mata air. Ketika pagi menjelang, ia bergegas menemui sufi itu, ?Wahai Maulana, aku tak melihat Nabi dalam mimpiku. Aku begitu kehausan sehingga yang aku impikan hanyalah minum air dari puluhan mata air. Sekarang pun aku masih tersiksa dengan rasa dahaga.
Sang sufi berkata padanya, ?Makan ikan asin telah memberimu dahaga yang begitu menyiksa sehingga sepanjang malam engkau hanya bermimpi tentang air minum. Sekarang kau harus merasakan dahaga yang sama akan Rasul-Nya, barulah engkau boleh memeluk anugerah terindahnya!

Kamis, 04 November 2010

maafkan aku

Maafkan aku..

tlah mencoba menancapkan duri tajam di hatimu

bukan maksudku melukai dan menepikanmu

sadarkah kau di sinikupun terluka?

kuingin kau kembali bercanda dan tertawa

kurindu dengan ceriamu

haruskah aku pergi?

agar kau dapat memberi maaf padaku?

ku tak ingin melupakanmu untuk selamanya

walau kau harus mencaci maki diriku

tak akan pudar kasih sayangku untukmu

ku akan mencoba bertahan terluka

ku takkan lupa indah senandungmu

itulah yang membuatku bertahan di tempat ini

ku akan pergi

namun wajahmu menahan keinginanku ini

aku menyukaimu

aku menyayangimu

aku mencintaimu

kuingin memilikimu

namun itu semua takkan bisa

aku bukan orang yang pantas mendapatkanmu

aku cukup melihat ceriamu

janganlah buram untukku

kuingin cerah wajahmu kembali seperti dulu

kuingin kau tahu jika aku mencintai dirimu

maafkanlah aku jika hatimu terluka oleh perbuatanku

aku sayang kamu

Minggu, 03 Oktober 2010

renunganku

Hakekat Kelahiran dan Kematian

Disetiap renungan tengah malam saya selalu memikir tentang kelahiranku di muka bumi ini, kenapa saya dilahirkan, kenapa Tuhan memilih saya, kenapa kelahiran saya di kota Lembata, dari seorang petani, dari seorang ibu yang tidak pernah mengenyang dunia pendidikan (SD saja tidak pernah). Karena kedua orang tua saya beragama Islam, tentu saya juga beragama Islam.
Seumpama saya dilahirkan lewat Presiden Sby + Ibu Nani Yudhoyono saya tentu akan menjadi orang yang terkenal dan dihormati.
Atau seumpama saya dilahirkan di Israel, tentu saya menjadi orang Yahudi yang taat, dan tentu akan dimusuhi oleh banyak orang.
Hidup ini adalah penderitaan, dari penderitaan dan susah payah itulah akhirnya mencari dan terus mencari kenapa manusia dilahirkan, dan untuk apa?,  bukankah Engkau telah menciptakan Maikat yang selalu ta’at, yang  tidak pernah membantah dan tentu yang selalu beribadah tiada henti pada MU.
Inilah rahasia : bahwa pada keburukan dan kejahatan manusia masih ada yang Menyembah dan Taat padaMu. Bahwa diantara kemiskinan, kekayaan masih ada yang selalu Ingat padaMu.
Manusia lahir penuh dengan napsu, dengan napsu itu timbulah keinginan akan materi dan mempertahankan hidup, dengan napsu manusia bisa berkembang biak, untuk semua itu butuh teknologi. Teknologi itu tidak lepas dari Hukum Tuhan. Dari situ manusia akan berfikir siapa dibalik semua Maha Arsitek Itu. Sampai akhirnya manusia menyadari : bahwa Dialah Tuhan, dialah Allah Yang Maha Besar. Itulah Jalan, Itulah Tempat Kembali. Itulah akhir dari kematian.
Maha suci Allah,  Maha Guruku, Maha Pententu Kelahiran dan kematian. Pemilik Rahasia dan hakekat kelahiran dan kematian.
Belum tentu jalan yang selama ini aku lalui benar, belum tentu prisip yang aku pegang benar, belum tentu kesuksesan yang saya rasakan juga benar.
Satu hal yang saya pegang teguh, dan semoga tidak salah : Bahwa aku hanya nyembah Tuhan Yang Menciptakan diriku, Tuhan Yang Menciptakan Alam semista ini.
Dan suatu hal yang saya rasakan, bahwa aku sangat bersyukur pada Allah, bahwa cobaan yang diberikan padaku bisa saya lalui tentu berkat PertolonganMu. Tetapi itu tidak seberapa dibanding Nikmat yang diberikan Tuhan pada diriku : Begitu Melimpah, Begitu Tiada Batas, seperti hidup dalam Kelimpahan dan Muzijat. Kau berikan aku Sorga di Dunia, dan semoga setelah mati kelak Kau Hadiahkan aku Surga, Tapi yang lebih dari segalanya jika Engkau memberi kesempatan untuk Bertemu Dengan Mu Ya Tuhan, dalam CintaMu, dalam KaruniaMu, dalam RidhoMu dan dalam Maha Pengasih dan Maha PenyayangMu.
Ya : Engkau adalah TuhanKu, kelahiranku adalah kehendakMU, dan tentu kematianku juga KehendakMu. Diriku dulunya tiada, kemudian ada, dan pada akhirnya kembali tidak ada.  Rasa syukur yang tiada tara aku panjatkan pada Mu, Kekaguman yang tida batas tentang ke Maha Besar Mu.
Ya Allah :  Semua adalah milikMu, tetapi keburukan, dosa, salah dan ketidak berdayaan adalah milikku.
Lailahailallah, Lailahailallah, Lailahailallah.
Renungan untuk diriku sendiri
(arsyad)

Minggu, 26 September 2010

surat buat ukhti (arsyad)

SURAT BUAT UKHTI
 Tulisan ini tidak menyamaratakan semua muslimah. Saya sadar masih banyak muslimah shalihah di luar sana yang kedekatannya dengan Allah tak perlu diragukan lagi. Sebagai seorang muslim, saya pun menyadari bahwa diri ini masih jauh dari sempurna. Namun izinkanlah saya menulis ditujukan kepada siapa pun yang berkepentingan dengan isi surat ini,
Ya Ukhti,
Mengapa kau katakan “Aku tak bisa memakai kerudung atau jilbab karena aku takut orang akan memandangiku karena gaya berpakaianku”?

Tetapi mengapa kau malah pergi keluar rumah setengah telanjang atau hanya memakai baju ketat, terlihat murahan, dan bahkan ada 1000 laki-laki yang memandangmu serta seluruh bagian tubuhmu yang harusnya kau tutup rapat? Bagaimana mungkin hal ini tidak membuatmu risih?
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Hal yang paling tidak kusukai adalah apabila ada laki-laki yang memandangiku dan aku pun juga tidak suka memandang mereka.”
Cobalah renungkan! Apakah jauh lebih baik terlihat murah seperti seonggok daging berjalan sebagaimana dilakukan oleh wanita-wanita lain? Ataukah jauh lebih baik terlihat berbeda, suci, shalihah, dan terhormat dengan memakai kerudung dan jilbab?

Ya ukhti…
Mengapa kau suka bergunjing tentang saudara-saudaramu sesama muslim selama berjam-jam tanpa lelah? Tapi mengapa ketika waktunya mengkaji Islam, beribadah dan beramal shalih, tiba-tiba engkau terdiam, canggung, enggan dan malas?

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “bergunjing itu seperti memakan daging saudara sendiri.”


Ya ukhti,
Mengapa di zaman Rasulullah dan para sahabat dulu, banyak perempuan cerdas dan shalehah yang mampu mendidik anak-anaknya untuk mengenal Tuhannya, mencintai Nabinya serta menjadikan mereka generasi-generasi muslim yang tangguh?

Tetapi mengapa sekarang sulit sekali menemukan sosok perempuan sekualitas itu? Mengapa yang ada sekarang adalah sosok perempuan yang mengarahkan anak-anaknya ke jalan haram semisal pamer aurat, berdansa-dansi dengan non mahrom dan kemaksiatan lainnya?
Mengapa saat ini sulit sekali menemukan sesosok ibu yang bisa menanamkan keimanan pada anak-anaknya, taat beribadah dan menjadi generasi berkualitas?

Ya Allah….tolonglah kami…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengingatkan, “Wanita itu dinikahi karena 4 hal yaitu kecantikan, kekayaan, keturunan dan agama. Pilihlah karena agamanya maka kamu akan beruntung.”
Allah pun berfirman, “Jika kamu tidak menyembah dan taat pada-Ku, maka Aku akan menggantinya dengan sekelompok orang yang mereka itu cinta dan taat pada-Ku dan Aku pun mencintai mereka.”
(Ya ukhti, dekatilah para wanita yang masih belum paham Islam dan ajaklah mereka untuk memahami dien Islam ini karena dari merekalah nantinya akan lahir generasi-generasi penerus risalah dien yang mulia ini. Anakmu akan berinteraksi dengan anak mereka, begitu pun sebaliknya, anak mereka akan berinteraksi dengan anak-anakmu. Dan buatlah interaksi yang terjadi itu berdasarkan Islam dan syariatnya)
Semoga ridho Allah selalu menyertaimu.
Kupang, 26 september 2010
Arsyad - (imip) kupang



Sabtu, 18 September 2010

puisiku....

TANPA  HIDAYAH-MU

Laksana perahu tanpa layar,
tanpa dayung
ibarat raga tak bernyawa
hanya jasad
  Potret kehidupanku kini
  terombang ambing tak pasti
  tanpa sentuhan ruhiyah
  tanpa siraman nurani
  tanpa sentuhan hidayah
  Terkadang salah, ku bertaubat
  terkadang lupa, ku insyaf
  namun ku tak kan dapatkan kepastian
  ku tak kan dapat meraih semuanya
  jika tanpa hidayah-Mu…
  Jasad ku mati
  raga ku letih
  tanpa hidayah-Mu Rabb