Ada Apa Dengan Valentine’s Day?
Oleh : Ibnu Mukhtar
Saudaraku, bagi seorang muslim yang memahami agamanya dengan benar tentu tidaklah ragu sedikitpun bahwa Islam merupakan agama Alloh yang sempurna dan mendatangkan keridhoan-Nya dunia dan di akhirat. Dan ia tidak ragu sedikitpun bahwa “hari kasih sayang” atau yang biasa dikenal dengan nama Valentine’s Day itu bukanlah termasuk ajaran Islam sedikitpun. Tidak pernah Alloh dan Rosul-Nya menetapkan hari tertentu sebagai hari kasih sayang dengan acara-acara seperti ajaran dalam Valentine’s day.
Saudaraku, berdasarkan penjelasan ahli sejarah dari berbagai sumber, secara singkat Valentine’s day itu adalah :
1. Berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
2. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
3. Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
4. Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Saudaraku, jelaslah bahwa hari kasih sayang atau Valentine’s day itu merupakan produk orang kafir yang di dalamnya tentu banyak membawa kerusakan, khususnya bagi muslim atau muslimah yang terperosok ke dalamnya. Semoga Alloh Subhaanahu wa Ta’aala menyelamatkan seluruh kaum muslimin dari mengikuti langkah-langkah orang kafir apapun bentuknya, aamien.
Saudaraku, di antara bahaya dan kerusakan dalam perayaan Valentine’s Day bagi seorang muslim adalah sebagai berikut ;
Pertama, bertasyabbuh dengan orang-orang kafir.
Tidak diragukan lagi oleh mereka yang mengerti ajaran Islam yang benar dan memahami sejarah, bahwa Valentine’s day itu dimunculkan pertama kali oleh orang kafir dan selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi hari yang diagungkan dan dirayakan setiap tahunnya oleh orang-orang kafir dan oleh mereka yang lalai dari ajaran Islam, terutama dari mereka yang menjadi pemuja syahwat di seluruh dunia.
Maka seorang muslim dan muslimah yang ikut andil dalam acara tersebut-walau niyatnya baik sebagaimana persangkaan mereka dan meskipun acara tersebut diawali dengan do’a dan dzikir berjamaa’ah bahkan disertai tausiyah oleh ustadz-ustadz pemburu amplop dan harta dunia sekalipun- pada hakekatnya ia sedang mengikuti salah satu tata cara yang dijalani oleh orang-orang kafir itu. Inilah yang disebut dengan tasyabbuh terhadap orang-orang kafir, yaitu mengikuti kebiasaan atau amalan yang memang menjadi kekhususan orang-orang kafir. Islam melarang umatnya untuk mengikuti kebiasaan orang-orang kafir tersebut.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ ».
Dari Abdulloh bin Umar rodhiyallohu ‘anhuma, ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mencontoh suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” ( HR. Abu Dawud dalam sunannya no. 4033 dishohihkan Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Ghoyatul Marom No. 198 )
Kedua, menghidupkan amalan yang tidak diizinkan Alloh Subhaanahu wa Ta’aala.
Jika seorang muslim telah memahami bahwa Valentine’s day merupakan acara yang dicetuskan orang-orang kafir, sedangkan agama Islam dengan segala kesempurnaannya tidak pernah menganjurkan apalagi memerintahkannya maka berpartisipasi dalam menghidupkan dan menumbuh kembangkan acara tersebut termasuk menghidupkan amalan yang tidak diizinkan Alloh Subhaanahu wa Ta’aala.
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Alloh yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Alloh? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan dari Alloh tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. ( QS. Asy Syuuro ; 42 : 21 )
Ketiga, bisa menghantarkan kepada perbuatan murtad ( keluar dari ajaran Islam )
Jika seorang muslim meyakini acara valentine’s day merupakan cara paling baik dalam membangun kasih sayang dan metode yang tepat dalam menetapkan pasangan, sementara Islam sebagai agama Alloh yang diridhoi-Nya tidak pernah mengajarkan hal tersebut berarti ia menganggap –baik langsung atau tidak- ajaran Islam itu belum sempurna dan apa yang diajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam sunnahnya itu tidaklah cukup. Sungguh perbuatan ini termasuk bentuk kemurtadan yang banyak terjadi dan tanpa disadari oleh pelakunya.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahulloh berkata dalam risalah fie nawaqidhiel Islam yakni pembatal Islam yang keempat :
من اعتقد أن غير هدي النبي صلى الله عليه وسلم أكمل من هديه ، أو أن حكم غيره أحسن من حكمه - كالذي يفضل حكم الطواغيت على حكمه - فهو كافر
“Barangsiapa yang meyakini petunjuk selain Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah lebih sempurna dari petunjuk beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam atau hukum selain beliau lebih baik dari hukumnya-seperti orang yang lebih mengutamakan hukum Thoghut daripada hukumnya- maka orang tersebut kafir.”
Keempat, menghilangkan Al Wala dan al Baro atas dasar Islam.
Saudaraku, benci dan cinta karena Alloh; memberi dan mencegah karena Alloh; termasuk ikatan iman yang kokoh dalam ajaran Islam. Dengannya sikap al-Wala ( loyalitas ) dan al-Baro’ ( sikap berlepas diri ) ditegakkan. Sehingga seorang mu’min akan mengarahkan loyalitas dan kesetiaannya kepada Alloh, Rosul-Nya dan untuk orang-orang yang beriman ( lihat Al Maidah ayat 55 ). Bersamaan dengan itu, ia pun berlepas diri dari segala bentuk kekafiran dan para pelakunya. Ia tidak akan mencintai orang-orang kafir dan para penentang Alloh dan Rosul-Nya siapapun dia walau mereka masih ada ikatan darah atau hubungan kekerabatan sekalipun. ( Lihat Al Mujaadilah ayat 22 )
Maka seruan berkasih sayang kepada semua golongan tanpa melihat standar yang ditetapkan Alloh dan Rosul-Nya sebagaimana didengungkan dalam acara valentine’s day itu merupakan upaya yang sangat jelas dalam menghilangkan sikap al-Wala dan al-Baro’ dari kaum muslimin yang terkena jeratnya . Dan ini merupakan salah satu upaya orang kafir untuk memalingkan kaum muslimin dari dienul Islam. Bukankah Alloh sudah mengingatkan kaum muslimin dengan firman-Nya :
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk ". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 120 )
...وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“…Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka mengembalikan kamu dari agamamu, seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 217 )
Kelima, menyuburkan perbuatan zina.
Sudah menjadi kenyataan dan berita yang masyhur, jika dalam acara valentine’s day dipenuhi acara-acara yang terhitung sebagai zina. Mulai dari berjabatan tangan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahromnya, cipika-cipiki ( cium pipi kanan dan kiri ), berpeluk-pelukan penuh kemesraan dan gairah syahwat bahkan sampai ada yang berhubungan badan di luar nikah sebagai puncak acaranya, merupakan perbuatan yang terhitung zina dalam ajaran Islam. Dan itulah di antara kegiatan yang menghiasi acara valentine’s day di banyak tempat di dunia ini. Ya Alloh selamatkanlah kaum muslimin dari tipu daya syaithon dan balatentaranya, aamien.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Telah ditulis atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti mendapatkannya, tidak mungkin lolos darinya ; kedua mata zinanya adalah dengan memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegangnya, kaki zinanya dengan melangkah, sedangkan hati adalah menginginkan dan mengharapkan, kemaluan membenarkan hal tersebut atau mendustakannya.” ( HSR. Bukhori dan Muslim )
Keenam, tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
Saudaraku, jika kita telah memahami hakekat valentine’s day sebagai hari kasih sayang buatan dan bualan orang-orang kafir itu maka mereka yang ikut andil di dalamnya berarti sedang tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Dosa karena melanggar ajaran Alloh dan Rosul-Nya, tolong menolong dalam permusuhan karena membantu orang-orang kafir-baik sadar atau tidak-dalam memerangi Islam dan kesempurnaan ajarannya. Alloh telah melarang orang-orang mu’min untuk berbuat demikian dengan firman-Nya :
...وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“…Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam perkara dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Alloh, sungguh Alloh sangat keras siksa-Nya..” ( QS. Al Maidah ; 5 : 2 )
Ketujuh, membelanjakan harta untuk perkara yang tidak dibenarkan syari’at.
Saudaraku, Alloh Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan hamba-hambaNya untuk membelanjakan harta mereka dalam rangka mencari keridhoan-Nya dan melarang mereka untuk menjadi teman-teman syaithon yang suka memboros-boroskan harta yang mereka miliki. Alloh berfirman :
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Alloh-lah yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Alloh. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya. ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 272 )
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithom itu adalah sangat ingkar kepada Robb-nya. ( QS. Al Isroo’ ; 17 27 )
Setelah nyata valentine’s day itu termasuk acara yang tidak diajarkan Islam, maka tidak diragukan lagi oleh orang-orang mu’min yang cerdas lagi selalu berpegang teguh dengan agamanya, mereka yang mengeluarkan hartanya untuk acara-acara semisal valentine’s day itu termasuk orang yang membelanjakan hartanya di tempat-tempat yang tidak diridhoi Alloh dan mereka pun termasuk golongan para pemboros yang merupakan sauda-saudaranya syaithon la’natullohi ‘alaihi.
Kedelapan, akan memperoleh kematian yang buruk.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُرِ".
Dari Abu Umamah al-Bahilie rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Amalan-amalan yang baik akan menjaga diri dari kematian yang buruk, shodaqoh secara sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemurkaan Alloh dan silaturrohim akan menambah umur” ( HR. Thobronie dalam Mu’jamul Kabier no. 7939 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohiehul Jaami’ no. 3797 )
Saudaraku, jika amalan-amalan yang baik akan mencegah seseorang dari akhir umur yang jelek, maka dapat difahami pula dari hadits tersebut bahwa orang yang mengerjakan amalan-amalan yang melanggar syari’at semisal valentine’s day, ia terancam akan mendapat akhir umur yang jelek, na’udzu billahi min dzaalik.
Kesembilan, akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang kafir di Neraka.
Saudaraku, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Al-Mar’u ma’a man ahbabta ( Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya)” HSR. Bukhori dan Muslim. Hadits yang mulia ini merupakan garis pembeda yang memisahkan seseorang dengan orang lain atau suatu kaum dengan kaum yang lain.
Jika seseorang atau suatu kaum mencintai Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan berpegang teguh dengan Islam yang diajarkannya, maka ia atau kaum itu akan dirohmati Alloh dan akan dikumpulkan di Surga bersama beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam. Sebaliknya, jika ia atau suatu kaum mencintai orang kafir dan jalan yang ditempuhnya maka Alloh akan memurkainya dan menyediakan Neraka sebagai tempat kembali baginya.
Saudaraku, demikian dapat disampaikan. Semoga Alloh Subhaanahu wa Ta’aala melimpahkan rohmat dan hidayah-Nya kepada seluruh kaum muslimin untuk selalu berpegang teguh - zhohir dan bathin- dengan Islam yang sesuai sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan memudahkan mereka untuk meninggalkan segala perkara-perkara yang mendatangkan murka dan neraka-Nya. Dan pada akhirnya semoga kita semua termasuk golongan yang selamat di dunia dan di akhirat kelak, aamien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar